Indonesia memiliki bahasanya sendiri
yaitu Bahasa Indonesia. Bahasa dapat mempersatukan suatu Negara. Bahasa
tersebut mempunyai banyak fungsi, salah satunya sebagai alat komunikasi.
Maksudnya adalah setiap orang bisa mengungkapkan hasil pemikirannya melalui
bahasa itu sendiri. Mereka bebas berbicara dan bebas mengeluarkan pendapat
selama bahasa yang digunakan masih sesuai dengan kaidah-kaidah atau tata cara
berbahasa yang baik. Bahasa Indonesia mempunyai ketentuan-ketentuan didalamnya,
baik dalam tata cara penulisan, tata cara menyampaikan, begitupun dalam tanda
bacanya seperti titik, koma, tanda tanya, tanda seru, dan lain-lain.Pada era globalisasai saat ini
peranan bahasa indonesia sangat penting bagi kita, karena bisa dibilang sudah
jarang sekali orang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
percakapan sehari-hari. Bahasa merupakan salah satu alat untuk menunjukkan
identitas diri atau alat untuk mengekspresikan diri. Mengapa? Karena dengan
bahasa kita dapat menunjukkan sudut pandang kita, pemahaman kita atas suatu
hal, asal usul bangsa dan negara kita, pendidikan kita, bahkan sifat kita.
Bahasa menjadi cermin diri kita, baik sebagai bangsa maupun sebagai diri
sendiri. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima
dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya.
Menurut para
ahli Bahasa adalah:
- Pengertian Bahasa menurut (Depdiknas, 2005: 3) bahasa pada hakikatnya adalah ucapan pikiran dan perasan manusia secara teratur, yang mempergunakan bunyi sebagai alatnya.
- Pengertian Bahasa menurut Harun Rasyid, Mansyur & Suratno (2009: 126) bahasa merupakan struktur dan makna yang bebas dari penggunanya, sebagai tanda yang menyimpulkan suatu tujuan.
- Pengertian Bahasa menurut Plato bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut.
- Pengertian bahsa menurut Bill Adams bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks inter-subjektif.
- Pengertian bahasa menurut Wittgenstein bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan dengan realitas, dan memiliki bentuk dan struktur yang logis.
- Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi yang di gunakan di Indonesia.
FUNGSI
BAHASA INDONESIA
Fungsi
bahasa secara umum :
- Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri. Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam hati dan pikiran kita.
- Sebagai alat komunikasi. Bahasa merupakan saluran maksud seseorang, yang melahirkan perasaan dan memungkinkan masyarakat untuk bekerja sama. Pada saat menggunakan bahasa sebagai komunikasi,berarti memiliki tujuan agar para pembaca atau pendengar menjadi sasaran utama perhatian seseorang. Manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu verbal dan non verbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan alat/media (lisan dan tulis), sedangkan berkomunikasi cesara non verbal dilakukan menggunakan media berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda lalu lintas,sirene setelah itu diterjemahkan kedalam bahasa manusia.
- Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial. Pada saat beradaptasi di lingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan menggunakan bahasa yang non-formal pada saat berbicara dengan teman dan menggunakan bahasa formal pada saat berbicara dengan orang tua atau yang dihormati.
- Sebagai alat kontrol Sosial. Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang. Kontrol sosial dapat diterapkan pada diri sendiri dan masyarakat.
Fungsi
bahasa secara khusus:
1.
Mewujudkan hubungan dalam Interaksi Dalam Kehidupan sehari-hari.
Manusia
adalah makhluk sosial yang tidak pernah lepas dari hubungan komunikasi dan
interaksi dengan makhluk sosialnya. Komunikasi yang dugunakan dapat menggunakan
bahasa formal atau non formal.
2.
Mewujudkan Seni (Sastra).
Bahasa juga
dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui media seni, seperti syair,
puisi, prosa, Cerpen dll. kadang-kadang bahasa yang dipakai juga memiliki makna
konotasi dan makna denotasi. Dalam hal ini, dibutuhkan pemahaman yang yang
lebih dalam agar dapat mengetahui makna yang ingin disampaikan Penulis atau
peraga seni.
3.
Mempelajari bahasa-bahasa kuno.
Dengan
mempelajari bahasa kuno, akan dapat mengetahui peristiwa dimasa lalu. Untuk
mengantisipasi dan mencegah kejadian yang lalu untuk tidak terjadi kembali
dimasa depan, atau untuk menambah wawasan tentang asal dari suatu budaya yang
dapat ditelusuri melalui naskah kuno atau penemuan prasasti-prasasti.
4. Memahami
IPTEK.
Dengan akal
dan pikiran yang sudah anugrahkan Tuhan kepada manusia, maka manusia akan
selalu mengembangkan ilmu pengetahuan dalam berbagai hal dalam bidang IPTEK dan
untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik. Pengetahuan yang dimiliki oleh
manusia akan selalu mengabadikan agar manusia lainnya juga dapat mempergunakan
dan lebih mgembangkanya lagi demi masadepan manusia itu.
Fungsi
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara
- Sebagai Bahasa Resmi Kenegaraan. Bahasa Indonesia digunakaan pada saat kegiatan-kegiatan formal kenegaraan yang dilaksanakan di dalam negeri. Misalnya seperti pada saat sidang MPR DPR RI. Bayangkan bila anggota dewan ketika sedang rapat menggunakan bahasa daerahnya masing-masing, pasti sangatlah sulit untuk memahaminya satu sama lain.
- Sebagai bahasa Pengantar Pendidikan. Bahasa Indonesia wajib digunakan pada situasi formal seperti di sekolah, di kampus, di tempat les. Pengunaan Bahasa Indonesia tentu sangat diperlukan agar semua informasi dapat tersampaikan dengan baik.
- Sebagai Alat penghubung Tingkat Nasional. Sebagai Negara yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan bahasa, dalam kegiatan nasional seperti PON atau kejuaraan lainnya bahasa penghubung diperlukan agar dapat dimengerti oleh semua pihak yang terlibat.
- Sebagai Alat Pengembang IPTEK. Contohnya dalam membuat sebuah artikel, penulisan ilmiah, skripsi dan tesis Bahasa Indonesia multak diperlukan.
Fungsi
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara Nasional
- Sebagai Lambang Kebanggaan Bangsa. Kita sebagai warga negara Indonesia patut bangga karena di luar negeri seperti di Korea, Bahasa Indonesia jurusan yang cukup diminati. Orang asing saja senang mempelajari bahasa kita, tidak ada alasan lagi untuk lebih mencintai bahasa negara sendiri.
- Sebagai Identitas Bangsa. Sebagai contoh bila kita ke Arab dan membeli oleh-oleh khas tanah arab, lalu kita menggunakan bahasa Indonesia, pedagang-pedagang di sana pasti langsung mengetahui kalau kita berasal dari Indonesia.
- Alat Pemersatu dan Penghubung antar Daerah. Indonesia mempunyai banyak sekali bahasa daerah, bayangkan bila tidak ada bahasa pemersatu, akan sulit berkomunikasi dengan orang dari daerah yang berbeda.
Peranan Bahasa Indonesia dalam konteks ilmiah
Dalam
tulisan ilmiah, bahasa sering diartikan sebagai tulisan yang mengungkapkan buah
pikiran sebagai hasil dari pengamatan, tinjauan, penelitian yang seksama dalam
bidang ilmu pengetahuan tertentu, menurut metode tertentu, dengan sistematika
penulisan tertentu, serta isi, fakta, dan kebenarannya dapat dibuktikan dan
dapat dipertanggungjawabkan. Bentuk-bentuk karangan ilmiah identik dengan jenis
karangan ilmiah, yaitu makalah, laporan praktik kerja, kertas kerja, skripsi,
tesis, dan disertasi.
Dalam penulisan ilmiah, bahasa merupakan hal yang terpenting. Untuk itu
kita harus sebaik mungkin menggunakannya. Antara lain :
- Dalam hal penggunaan ejaan. Ejaan ialah penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulismenulis yang distandarisasikan; yang meliputi pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca.
- Dalam hal penulisan kata. Baik kata dasar, kata turunan, bentuk ulang, kata ganti, kata depan, kata sandang, maupun gabungan kata.
- Dalam penggunaan partikel lah, kah, tah, pun. Partikel lah, kah, tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh: Pergilah sekarang! Sedangkan partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Contoh: Jika engkau pergi, aku pun akan pergi. Kata-kata yang sudah dianggap padu ditulis serangkai, seperti andaipun, ataupun, bagaimanapun, kalaupun, walaupun, meskipun, sekalipun.
- Dalam hal pemakaian Ragam Bahasa. Berdasarkan pemakaiannya, bahasa memiliki bermacam-macam ragam sesuai dengan fungsi, kedudukan, serta lingkungannya. Ragam bahasa pada pokoknya terdiri atas ragam lisan dan ragam tulis. Ragam lisan terdiri atas ragam lisan baku dan ragam lisan takbaku; ragam tulis terdiri atas ragam tulis baku dan ragam tulis takbaku.
- Dalam penulisan Singkatan dan Akronim.Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan jabatan atau pangkat diikuti tanda titik. Contoh: Muh. Yamin, S.H. (Sarjana Hukum ). Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Contoh: dll. hlm. sda. Yth. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti tanda titik. Contoh: DPR GBHN KTP PT. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Contoh: ABRI LAN IKIP SIM. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Contoh: Akabri Bappenas Iwapi Kowani.
- Dalam penulisan Angka dan
Lambang Bilangan. Penulisan kata bilangan tingkat dapat dilakukan dengan
cara berikut. Contoh: Abad XX dikenal sebagai abad teknologi. Lambang
bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua
kata ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang dipakai berturut-turut. Contoh: Ada sekitar lima puluh calon mahasiswa yang tidak diterima diperguruan tinggi itu. - Dalam pemakaian tanda baca. Pemakaian tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik dua (:), tanda titik koma (,), tanda hubung, (-) tanda pisah (_), tanda petik ("), tanda garis miring, (/) dan tanda penyingkat atau aprostop (').
- Dalam pemakaian imbuhan, awalan, dan akhiran.
- Dalam penulisan ilmiah, selain harus memperhatikan faktor kebahasaan, kita pun harus mempertimbangkan berbagai faktor di luar kebahasaan. Faktor tersebut sangat berpengaruh pada penggunaan kata karena kata merupakan tempat menampung ide. Dalam kaitan ini, kita harus memperhatikan ketepatan kata yang mengandung gagasan atau ide yang kita sampaikan, kemudian kesesuaian kata dengan situasi bicara dan kondisi pendengar atau pembaca.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar