PERAN AGAMA
DALAM PENGEMBANGAN BUDAYA LOKAL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Hubungan
agama dan budaya tidak dapat dipisahkan sekalipun dapat dibedakan. Kebudayaan
merupakan perwujudan konfigurasi dari semangat keagamaan. Salah satu caranya
yaitu dalam persebaran agama dalam suatu wilayah dengan cara yang berbeda-beda.
Salah satunya melalui cara berdagang yang dilakukan oleh para ulama. Agama juga
bersifat universal dan memungkinkan agama-agama tersebut dianut oleh umat
manusia diberbagai tempat dan dilingkungan yang berbeda-beda. Salah satu
strategi yang dapat dilakukan untuk membangun agama dalam budaya lokal yaitu
dengan cara membekali diri dengan ilmu pengetahuan dan sikap yang bisa diterima
oleh masyarakat.
1.2 RUMUSAN MASALAH
- Apakah peran agama dalam kebudayaan lokal itu saling berkaitan?
- Bagaimana apresiasi agama dalam keragaman kebudayaan lokal?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan ini adalah:
- Untuk menyelesaikan tugas softskill Ilmu Budaya Dasar.
- Untuk memperoleh pengetahuan yang luas dan menyeluruh mengenai peran agama dalam kebudayaan lokal tersebut yang saling berkaitan dan mengetahui apa saja pesan-pesan yang bisa kita ambil dalam peranan agama dalam budaya lokal saat ini.
- Menambah wawasan tentang agama maupun peran-perannya dalam pengembangan budaya lokal.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Peran Agama dalam Kebudayaan Lokal
Peran
agama dalam kebudayaan lokal itu sangat berkaitan, karena sifat agama dan
kebudayaan tersebut mempunyai sifat yang sama yaitu bersifat universal.
Keberadaan agama itu sesuai dengan tuntutan kodrat manusia sebagai makhluk
ciptaan. Ada bermacam-macam agama yang hidup dan berkembang di bumi ini. Ada
agama Hindu, Buddha, Kristen, dan Islam. Menurut William James, “Agama adalah
perasaan-perasaan, tindakan-tindakan, dan pengalaman manusia perorangan dalam
kesendiriannya, sejauh mereka memahami dirinya sendiri berada dalam hubungan
dengan apa saja yang mereka anggap illahi”.
Kebudayaaan
adalah suatu fenomena yang universal. Setiap masyarakat bangsa di dunia
memiliki kebudayaan, meskipun bentuk dan coraknya berbeda-beda dari masyarakat
bangsa yang satu ke masyarakat bangsa lainnya. Kebudayaan secara jelas
menampakkan kesamaan kodrat manusia dari berbagai suku, bangsa, dan ras. Perkembangan
manusia dalam kebudayaan tergantung pada sosialisasi, yaitu suatu proses
interaksi terus menerus yang memungkinkan manusia memperoleh identitas diri
serta keterampilan-keterampilan sosial. Melalui sosialisasi manusia memperoleh
kebudayaan masyarakat dimana ia dilahirkan dan dibesarkan.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa agama dan budaya timbul dari proses interaksi, tindakan-tindakan
manusia dalam kehidupannya dan bagaimana cara ia menyikapi dirinya tersebut.
Agama dan budaya memang saling berkaitan dan tidak akan mudah hilang ataupun
lenyap. Tanpa adanya agama, kebudayaan bisa hancur karena tidak adanya pedoman
atau petunjuk hidup dan manusia pun tidak dapat mengetahui bagaimana cara
berprilaku yang baik pada sesama umat manusia. Agama itu diibaratkan sebagai
tiang, tanpa adanya tiang kehidupan manusia tidak akan seimbang. Contoh peran
agama dalam kebudayaan lokal yaitu seperti adanya acara khitanan, upacara adat,
adanya pernikahan, dll.
Apresiasi agama terhadap keragaman
kebudayaan lokal yaitu adanya faktor pembentuk keragaman antar budaya.
Contohnya adanya penyebaran agama islam melalui dakwah. Dengan adanya dakwah
manusia dapat mengetahui agama islam lebih dalam lagi. Seperti yang dilakukan
oleh para ulama, ia menyebarkan agama islam melalui dakwah-dakwahnya.
Dakwah-dakwah dari para ulama berbeda-beda cara, seperti yang terkenal di
Indonesia para walisongo, mereka menyebarkan dakwah dengan cara yang unik agar
mudah diterima di masyarakat Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jadi
dapat disimpulkan bahwa peran agama dalam kebudayaan lokal itu sangat berkaitan
karena agama adalah tiang atau pondasi yang menjadi pedoman hidup manusia.
Tanpa adanya agama, kebudayaan bisa hancur karena tidak adanya pedoman atau
petunjuk hidup dan manusia pun tidak dapat mengetahui bagaimana cara berprilaku
yang baik pada sesama umat manusia. Apresiasi agama terhadap keragaman
kebudayaan lokal yaitu adanya faktor pembentuk keragaman antar budaya.
Contohnya adanya penyebaran agama islam melalui dakwah. Dengan adanya dakwah
manusia dapat mengetahui agama islam lebih dalam lagi.
REFERENSI
Jinan,
Mutohharun. Zakiyuddin Baidhway. 2003. Agama
dan Pluralitas Budaya Lokal. Surakarta: Pusat Studi Budaya dan Perubahan
Sosial
Maran, Rafael
Raga. 1995. Manusia dan Kebudayaan dalam
Prespektif Ilmu Budaya Lokal.
Jakarta: Yayasan Akselerasi
Nama : Rafiatul
Ismi
Kelas : 1KA07
NPM : 17113127